Pucuk Pare Kafe Yang Menyajikan Keindahan Dikaki Gunung Tertinggi di Banten
Pandeglang,- Kuliner dengan suasana alam yang sejuk di Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten. Terdapat Kafe yang menyajikan keindahan dua gunung sekaligus, dengan hamparan sawah yang cukup mempesona. Bahkan perpaduan antara moderen dan tradisional yang dikemas menjadi tempat kuliner Pucuk Pare Kafe dan Resto, dengan suasana alam yang cukup indah.
Buat kalian yang datang ke kafe ini, akan dimanjakan dengan keindahan pemandangan dan konsep kafe dengan nuansa alam, tidak hanya itu, kalian akan senang dengan berselfie ria. Namun buat kalian yang tidak suka dengan nuansa outdor, di kafe ini juga menyediakan ruangan tertutup dengan konsep industrail didalamnya.
Menurut pemilik Kafe, Ade Irawan mengatakan Pucuk Pare ini dibuat untuk berkabolarasi dengan pihak warga sekitar, dengan tujuan mengangkat perekonomian warga dengan menjual dan memperkenalkan beberapa umkm makanan tradisional yang ada disini agar ekonomi warga sekitar dapat tumbuh, (27/6/24).
“Ini kopi dan resto, mimpi besarnya sih kami ingin buka semacam ekosistem ekonomi di Pandeglang ini, diawali dengan pucuk pare, walupun disini sudah banyak resto-resto, mudah mudahan ini bisa melengkapi ekosistem yang sudah ada, karena di tahap awal kami ingin kita jual prodak prodak dari UMKM. Terutama di warga sekitar, selain dari makanan dan minuman yang disediakan oleh resto kami, jadi usaha ini berdaya bareng bukan cuman pucuk parenya, tapi warga sekitar dan sukur-sukur ini bisa menjadi salah satu jalan untuk menggembangkan ekonomi di Pandeglang,” ujarnya.
Ade menambahkan, Pucuk Pare yang diambil dari bahasa Sunda yang bermakna ‘Pucuk Padi’, nama ini menggambarkan suasana cafe eksotis ini yang berada ditengah hamparan sawah dibawah kaki gunung Karang dan Pulosari. Kafe yang diapit dua gunung dan hamparan sawah yang cukup Indah jika memasuki masa tanam dan panen, dan menjadi tempat yang sangat Instagramable.
“Kalo filosofi pucuk pare ini sendiri, dengan penamaan pare disini cukup yang salah paham , banyak yang menganggap pare itu buah paria kalo bahasa sunda, kalo disini pare itu sebutan buat padi, jadi kami pakai filosofi padi, jadi salah satunya bagimana ya seperti saya bilang di awal ini bisa menjadi untuk mewujudkan kesejahtraan bersama, karena padi kan simbol kemakmuran, simbol kesejahtraan, dan humbel, dan itulah filosofi dari pucuk pare ini, dan ini juga berharap menjadi tempat unntuk kesejahtraan warga sekitar,” tambah pemilik kafe.
Jika anda tertarik dengan keindahan kafe ini, segera datang dan nikmati langsung kafe dengan bernuansa alam yang cukup sejuk di daerah kabupaten Pandeglang ini. (Red)